Si Manis Yang Bermasalah

Produk yang menggunakan aspartame

Coba perhatikan komposisi bahan pada bungkus-bungkus makanan jadi di sekitar kita, terutama yang berembel-embel kata “diet”, “rendah kalori”, atau “bebas gula”. Apa yang Anda lihat di sana? Aspartame, aspartame, lagi-lagi aspartame? Kalau begitu mungkin Anda perlu berhati-hati, apalagi kalau makanan-makanan ini termasuk yang sering Anda konsumsi.

Tapi tunggu dulu, sebenarnya aspartame ini makhluk apa sih? Kok dia begitu merajai produk makanan yang ada di pasaran?

Aspartame adalah bahan pemanis rendah kalori pengganti gula biasa (sukrosa) yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1965 oleh James Schlatter, peneliti yang pada waktu itu bekerja di G.D.Searle and Co. dan sedang berusaha mencari obat baru untuk luka dalam. Ketika ia menjilat jarinya untuk memudahkannya mengambil selembar kertas, Schlatter menyadari betapa manisnya rasa senyawa sintesis yang telah ia buat. Senyawa inilah yang kemudian diberi nama aspartame, yang telah menjadi bagian menu sehari-hari masyarakat modern.

Kita bisa merasakan rasa manis kalau molekul yang tepat melekat pada reseptor, yaitu struktur penerima stimulasi dari luar, yang terdapat pada membran sel lidah. Melekatnya molekul ini memicu proses berantai yang pada akhirnya menghasilkan zat transmisi saraf. Zat ini berfungsi sebagai sinyal yang memberi tahu otak bahwa kita sedang memakan sesuatu yang manis. Jadi sebenarnya, zat apapun yang melekat dengan pas pada reseptor rasa manis kita, akan dianggap gula oleh otak. Itulah sebabnya kenapa selain aspartame masih banyak lagi pemanis buatan, di antaranya saccharin, sorbitol, acesulfame potassium dan lain-lain. Struktur, golongan, bahan dasar dan harganya yang berbeda-beda membuat dunia pemanis buatan semakin marak. Kadar rasa manisnya yang beratus-ratus kali lipat gula biasa membuatnya menjadi bahan makanan tambahan yang tepat ditinjau dari segi komersil . Para produsen minuman kaleng dapat menggunakan lebih banyak air dan menurunkan ongkos produksi, di samping itu para konsumen pun dapat mengurangi jumlah kalori yang mereka konsumsi dan menjaga berat badan atau kadar gula darah bagi penderita kencing manis.

Gula biasa dicerna dan masuk ke dalam siklus metabolisme tubuh untuk kemudian diubah menjadi kalori. Kalori yang berlebihan dan tidak terpakai disimpan sebagai lemak. Sementara itu saccharin dan acesulfame tidak tercerna dan berarti tidak menjadi kalori sama sekali.

Berbeda dengan saccharin dan acesulfame yang akhirnya disingkirkan begitu saja, di dalam tubuh aspartame, yang lebih mudah disintesis ini, kembali diubah menjadi 3 komposisi dasarnya: phenylalanine, aspartate dan methanol. Inilah yang menyulut perdebatan sengit seputar aspartame yang sampai sekarang pun masih belum benar-benar terselesaikan.

Phenylalanine adalah asam amino yang tidak dapat dicerna oleh penderita phenylketonuria (PKU). Penderita PKU tidak mempunyai enzim yang dapat mencerna phenylalanine menjadi zat transmisi saraf. Akibatnya phenylalanine terakumulasi dalam jaringan saraf dan dapat menyebabkan cacat mental.

Efek buruk aspartame terhadap penderita PKU yang sudah jelas ini masih dapat diatasi dengan label tambahan yang memperingatkan penderita PKU untuk tidak mengkonsumsi produk tersebut. Yang jadi masalah ialah efek aspartame yang masih belum jelas: phenylalanine dilaporkan dapat menyebabkan kejang-kejang dan dan didegradasi menjadi diketopiperazine (DKP), zat penyebab tumor; methanol yang terakumulasi dalam tubuh dapat merusak saraf mata dan menyebabkan kebutaan. Selain itu methanol juga diubah menjadi formaldehida (zat pengawet mayat) dan asam format (zat racun semut rangrang). Aspartate juga dilaporkan telah menyebabkan otak tikus-tikus percobaan berlubang.

Di Amerika, di mana kegemukan sudah menjadi masalah nasional dan bukan hanya problem pribadi, laporan-laporan miring mengenai aspartame ini cukup menggegerkan. Grafik kasus kanker payudara menunjukkan peningkatan yang selaras dengan peningkatan penggunaan aspartame dalam produk makanan jadi, suatu fakta yang lagi-lagi menambah alasan mengapa aspartame harus dicurigai.

Saccharin adalah pemanis buatan yang ditemukan pertama kali pada tahun 1879. Pemanis buatan yang kurang populer ini tiba-tiba saja menjadi bahan pokok penduduk sipil ketika semua gula yang ada dikirim ke medan perang untuk konsumsi para tentara pada Perang Dunia I. Namun pada saat Perang Teluk tahun 1991, aspartame-lah yang dikirim dalam kemasan minuman kaleng diet soda. Panasnya terik matahari mengkatalisasi proses kimia yang memecah aspartame menjadi komponen-komponen mautnya. Semakin banyak orang yang curiga kalau aspartame adalah biang keladi Gulf War Syndrome, penyakit yang menggerogoti veteran Perang Teluk dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, gangguan pernafasan dan rasa lelah yang berlebihan.

Debat seputar aspartame masih belum dapat terselesaikan karena masih belum ditemukan bukti langsung yang menunjuk aspartame sebagai penyebab kesemuanya ini. Mungkin saja para veteran Perang Teluk mengisap gas beracun di medan perang, siapa bilang jumlah aspartame yang kita konsumsi sudah mencapai dosis yang membahayakan? Kira-kira begitulah komentar para pendukung aspartame. Sementara itu kepentingan komersil lebih diutamakan dan aspartame tetap mempertahankan posisinya dalam daftar resmi bahan makanan tambahan..

http://www.chem-is-try.org
Dipublikasi di Pemanis Buatan | Tag , , | 2 Komentar

Sakarin dan Siklamat

Ditulis oleh Achmad Lutfi

Penggunaan sakarin dan siklamat sebagai zat pemanis makanan dari beberapa penelitian ternyata dapat menimbulkan karsinogen. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa meningkatnya tumor kandung kemih pada tikus melibatkan pemberian dosis kombinasi sakarin dan siklamat dengan perbandingan 1: 9.

Siklamat yang memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan enak rasanya tanpa rasa pahit walaupun tidak berbahaya dan digunakan secara luas dalam makanan dan minuman selama bertahun-tahun, keamanannya mulai diragukan karena dilaporkan dari hasil penelitian pada tahun 1969 bahwa siklamat dapat menyebabkan timbulnya kankaer kandung kemih pada tikus yang diberi ransum siklamat. Hasil metabolisme siklamat yaitu sikloheksilamina mempunyai sifat karsinogenik. Tingkat peracunan siklamat melalui mulut pada tikus percobaan yaitu LD50 (50% hewan percobaan mati) sebesar 12,0 g/kg berat badan. Penelitian lain menunjukkan bahwa siklamat dapat menyebabkan atropi yaitu terjadinya pengecilan testicular dan kerusakan kromosom.

Pada penelitian lainnya menunjukkan bahwa siklamat terbukti tidak bersifat karsinogen dan uji mutagenisitas jangka pendek tidak membuahkan hasil yang konsisten. Hal ini menyebabkan siklamat di beberapa negara diizinkan kembali penggunaannya, kecuali negara Amerika Serikat tidak mengizinkan penggunaan siklamat sebagai zat tambahan makanan.

Di Indonesia menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes melitus adalah 3 g/kg bahan makanan/minuman. Menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman (ADI) adalah 11 mg/kg berat badan. Sedangkan pemakaian sakarin menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 208/Menkes/Per/1V/85 tentang pemanis buatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 tentang bahan tambahan pangan, menyatakan bahwa pada makanan atau minuman olahan khusus yaitu berkalori rendah dan untuk penderita penyakit diabetes melitus kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 300 mg/kg.

http://www.chem-is-try.org/
Dipublikasi di Pemanis Buatan | Tag , | Meninggalkan komentar

Diabetes dan Stevia

Penderita Diabetes bisa sangat dibantu dengan menggunakan Stevia sebagai pemanis.  Sementara gula meningkatkan kadar gula darah dan membahayakan tingkat insulin, banyak penderita diabetes telah menemukan betapa sulitnya untuk dapat menghindari rasa manis sama sekali.

Dan menggunakan Aspartame sebenarnya menyebabkan kita lebih menginginkan  gula. Semua pemanis buatan di pasar mempunyai konsekuensi kesehatan mengerikan, tapi Stevia tidak memiliki efek samping, dan benar-benar menurunkan gula darah ketika terlalu tinggi.

Stevia telah digunakan sebagai pengobatan untuk diabetes di Jerman dan Jepang.  500 penelitian telah dilakukan menunjukkan keamanannya.  Hanya politik  gula dan pemanis buatan industri yang mencegah kita mampu membeli makanan dengan Stevia sebagai pemanis. Walaupun Stevia tersedia dalam bentuk bubuk dan cair dan dapa tsangat mudah digunakan di rumah .

Stevia telah digunakan selama berabad-abad di Amerika Selatan, dan selama dua puluh tahun di Jepang, Korea, dan Cina.  Ini adalah semak asli Paraguay.  Di Amerika Latin, Stevia digunakan sebagai terapi untuk diabetes, karena dapat menormalkan respon terhadap glukosa, khususnya dalam tipe dua.

Diabetes cenderung disertai dengan tekanan darah tinggi dan edema, dan memperlambat penyembuhan luka, dan Stevia telah terbukti membantu semua gejala ini.  Ini mempengaruhi transportasi kalsium mirip dengan calcium channel blockers. Stevia juga Memiliki efek diuretik, dan antiseptik.

Dipublikasi di diabetes, Stevia | Tag , | 3 Komentar

Cara membuat pemanis stevia cair siap pakai

Membuat sendiri pemanis stevia cair siap pakai amat mudah dan simple.

Waktu yang dibutuhkan hanya 10 menit.

Caranya:

  • Masukkan 1 sendok teh stevia bubuk kedalam filter/ saringan teh atau kopi. 
  • Letakkan saringan tersebut kedalam mug / gelas tahan panas.
  • Tuangkan air mendidih kedalam saringan yang sudah berisi bubuk stevia tersebut.
  • Biarkan mengendap selama 5 menit.
  • Angkat saringan dan ampas stevia dari dalam mug / gelas.
  • Diamkan stevia cair sampai dingin.
  • Masukkan stevia cair yang sudah dingin kedalam botol saus/kecap plastik yang mempunyai lubang kecil. Gunanya agar mudah diatur pengeluarannya.

  • Simpan ditempat yang dingin.
  • Gunakan dengan cara diteteskan, sebab stevia sangatlah manis.

Tips:

  • Jangan memeras ampas stevia disaringan untuk mengeluarkan airnya. Ini akan menyebabkan rasa getir / pahit.
  • Pengendapan yang lebih lama dapat menyebabkan rasa getir / pahit.
  • Gunakan stevia cair per tetes, rasakan dan cicipi dulu baru menambahkan tetes berikutnya. Jangan berlebihan dalam penggunaannya.
Dipublikasi di Resep, Tips | Tag , | 3 Komentar

Cara penggunaan stevia

Sebelum digunakan, sebaiknya daun stevia kering dijadikan bubuk terlebih dahulu agar lebih mudah dalam penggunaannya.

Cara Pemakaian :

– Cara pemakaian : Cukup seujung sendok teh  (1/8 sendok teh) untuk diseduh dengan 1 gelas air panas minuman (teh, kopi, jamu, dll). Aduk rata dan minumlah setelah minuman hangat.
– Jangan menggunakan stevia melebihi dosis takaran karena akan menyebabkan rasa pahit pada minuman. Sebaiknya cobalah sedikit dahulu, bila masih terasa kurang manis, bisa ditambahkan.
– Bagi yang belum terbiasa minum gula stevia maka pada minuman akan terasa seperti aroma jamu, karena memang stevia adalah produk herbal.

  • 50 gram stevia dapat digunakan untuk +/- 220 gelas.
Dipublikasi di Tips | Tag , | 1 Komentar

Pembuatan Bubuk Stevia

bubuk stevia

Agar mudah digunakan, daun stevia bisa dirbah menjadi bubuk. Caranya keringkan daun stevia dengan cara menjemurnya atau dengan menggunakan oven. Kemudian daun stevia kering tersebut dihaluskan dengan blender atau coffee grinder.

coffee grinder

Kemudian stevia bubuk yang sudah dihasilkan tersebut bisa disimpan ditempat yang kering atau bisa langsung digunakan sesuai dengan keinginan.

Ingat cukup digunakan sedikit saja, karena stevia jauh lebih manis dari gula biasa. Selamat mencoba.

Dipublikasi di Tips | Tag | Meninggalkan komentar

Sabah Kenalkan Stevia-Kelor

PONTIANAK – Selain investor dari China, rombongan investor dari Sabah-Malaysia juga tertarik untuk menjajaki kerja sama dengan pihak Kalimantan Barat. Dalam upaya penjajakan itu, kemarin, rombongan pengusaha dari Sabah (12 orang) mendatangi sekretariat pemerintah provinsi guna berdialog secara informal dengan Wakil Gubernur, Christiandy Sanjaya. Dalam dialog tersebut, terjadi saling tukar informasi mengenai potensi-potensi yang dapat digali dan dikembangkan. Rata-rata anggota rombongan tersebut bergerak di bidang pertanian. Mereka mengenalkan dua jenis tanaman yang dianggap potensial yaitu Stevia (Stevia rebaudiana) dan Moringa/kelor (Moringa sp). Sedangkan dari pihak Kalbar, komoditas unggulan yang dipromosikan antara lain lidah buaya.

“Kita ingin kerja sama yang saling menguntungkan dengan Kalbar,” ujar Yapin Gimpoton, anggota rombongan. Pihaknya melirik Kalbar antara lain karena masih satu daratan dan karena merasa utang budi. Dunia usaha Malaysia menurutnya tidak akan maju tanpa jasa Indonesia. Soalnya, banyak tenaga kerja di Malaysia berasal dari Kalbar. Merekalah yang menggerakkan dunia industri, perkebunan dan berbagai sektor lain di sana. Mengenai Stevia, Yapin menyebutkan tanaman tersebut layak dilirik karena merupakan tumbuhan alternatif pengganti tebu dan aren yang biasa menjadi sumber gula. Stevia bahkan memiliki keunggulan karena lebih manis 300 kali dari gula tebu. Henrynus Amin, rekannya menambahkan, bagian yang bisa diproses menjadi gula dari tumbuhan tersebut yakni daunnya.Sedangkan Moringa, kata Henrynus, sangat berpotensi untuk dijadikan semacam teh. Tumbuhan ini memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan. “Kandungan proteinnya lebih tinggi dari telur dan kalsiumnya lebih tinggi dari pisang,” jelasnya.

Dari beberapa sumber di internet diketahui bahwa daun Stevia mengandung 3 jenis glikosida yaitu steviosida yang memiliki rasa manis, rebaudisida dan dulkosida yang ketiganya terikat pada karbohidrat seperti rhamnosa, fruktosa, glukosa, silosa, arabinosa. Senyawa lain yang terdapat dalam daun stevia adalah sterol, tanin dan karotenoid. Selain itu stevia mengandung protein, serat, fosfor, besi, kalsium, kalium, natrium, magnesium, rutin (flavonoid), zat besi, zink, vitamin C dan vitamin A.
Sedangkan moringa, dapat menghasilkan biji-bijian dan daun yang dapat dikonsumsi manusia sebagai sayur. Daunnya berdasarkan berat keringnya mengandung protein sekitar 27 persen dan kaya akan vitamin A dan C, kalsium, besi dan fosfor. Biji moringa mengandung 40 persen minyak berdasarkan berat kering. Minyak biji moringa memiliki mutu gizi dan fungsional tinggi, dan memiliki nilai jual (harga) yang tinggi pula. Minyak moringa juga dilaporkan baik untuk minyak goreng dan baik pula untuk pembuatan sabun. (rnl)

pontianakpost
Dipublikasi di Stevia | Tag | Meninggalkan komentar

Tips Mengubah Makanan Konvensional Menjadi Makanan Holistik

Tahukah Anda bahwa makanan sehari-hari Anda seperti misalnya nasi campur, bisa Anda sulap menjadi makanan yang bisa menyembuhkan flu, tekanan darah tinggi, penyakit degenerative, bahkan kanker? Dengan cara sederhana, Anda bisa merubah makanan yang mengenyangkan menjadi makanan ajaib yang menyembuhkan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengikuti 7 langkah sederhana ketika memasak menu keseharian Anda.

1. Gunakan minyak kelapa untuk menggoreng. Jika Anda terbiasa memasak dengan menggunakan minyak goreng selain minyak kelapa (minyak kedelai, minyak kelapa sawit, minyak babi, dsb) gantilah dengan minyak kelapa karena minyak kelapa bukan hanya menjaga kesehatan Anda tapi juga punya efek menyembuhkan berbagai penyakit. Minyak lain seperti misalnya minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak jagung hanya akan membuat Anda jadi lebih gemuk, lebih beresiko terkena sakit jantung, hipertensi, kanker, dan lain-lain, walaupun diberi label non kolesterol. Alternatif minyak kelapa adalah minyak zaitun, tapi ini terlalu mahal.

2. Pakai garam tradisional, jangan garam meja. Garam meja hanya memiliki 1 atau 2 unsur garam mineral, yaitu sodium dan klorida, sedangkan garam tradisional asli yang tidak memakai proses yang terlalu rumit, masih memiliki unsur yang lengkap, yaitu 84 unsur garam mineral. Tubuh manusia memerlukan semua unsur ini dan dalam unsur yang lengkap tidak mengakibatkan resiko tekanan darah tinggi.

3. Hindari bahan pengawet, pemanis buatan, dan penguat rasa buatan. Semua bahan kimia tersebut memang telah diberikan dosis sangat kecil di tiap makanan, namun saya merasa masih kurang tepat jika kita terus menerus mengkonsumsinya setiap hari walaupun dalam batas dosis yang dianjurkan oleh Depkes. Kenapa demikian? Karena bahan-bahan kimia tersebut bersifat karsinogen, jadi menyebabkan kanker, merusak syaraf, dan mengurangi daya tahan tubuh. Bahan-bahan kimia tersebut tidak hilang dengan pemanasan, tapi malah berubah unsurnya menjadi bentuk yang lebih berbahaya lagi jika diproses dengan pemanasan secara berlebihan. Bahan-bahan kimia tersebut juga perlu nutrisi yang lebih banyak untuk mencernanya dibandingkan bahan-bahan alami. Jadi Anda akan lebih boros energi dan nutrisi untuk bisa mencernanya. Oleh karena itulah kekebalan tubuh Anda turun dan Anda mudah terserang penyakit. Selain itu, bahan-bahan kimia tersebut lebih lama tetap berada dalam tubuh sehingga mengganggu kesehatan Anda. Pakailah bahan-bahan alami untuk mengawetkan, memaniskan, dan menambah cita rasa makanan Anda.

4. Pilihlah sayur organik. Biasanya, sayur organik lebih banyak lubang karena ulat, tapi sayur organik sangat baik karena tidak memakai pestisida. Namun terkadang mencari sayur seperti ini cukup susah. Jika memang demikian, carilah sayur yang tidak terlalu banyak menggunakan pestisida (ada terlihat lubang-lubang karena ulat) dan sebelum dimasak cuci bersih untuk menghilangkan bekas pestisida yang mungkin masih menempel. Ingat, pestisida adalah racun dan terbentuk dari bahan kimia yang juga berbahaya bagi kita! Inipun tidak bisa hilang dengan proses pemanasan.

5. Pilih pemanis alami. Semakin terlihat bersih gula pasir Anda, makin tidak sehatlah gula tersebut. Proses pemurnian dari pabrikasi telah menghilangkan unsur pelengkap dari gula tersebut sehingga menciptakan unsur yang tidak dikenal oleh enzim tubuh kita untuk mencernanya. Selain itu, proses pemutihan telah memberi tambahan bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan kita. Supaya sehat, alangkah baik jika Anda mengganti gula Anda dengan yang gula tradisional, madu, gula jawa atau stevia. Hindarilah aspartame (pemanis buatan) karena memang rendah atau tanpa kalori, tapi sangat disayangkan sangat merusak syaraf bersifat karsinogen.

6. Jangan menggunakan air PAM. Air PAM telah tercampur dengan klorin atau fluoride yang tidak baik untuk kesehatan. Selain itu, unsur kimia berbahaya lainnya juga tidak dapat dihilangkan dari air PAM. Yang perlu Anda khawatirkan bukanlah bakteri atau kuman di dalam air, karena mikroorganisme tersebut bisa mati ketika dipanaskan dengan suhu yang tepat. Yang perlu Anda khawatirkan adalah bahan-bahan kimia yang ada dalam air. Pakailah air mineral atau air penyulingan untuk memasak karena lebih sehat.

7. Kurangi karbohidrat. Berlawanan dengan saran konvensional yang menyarankan kita untuk mengkonsumsi banyak karbohidrat, tubuh kita sebenarnya tidak memerlukan karbohidrat yang banyak. Karbohidrat itu sama dengan gula bagi tubuh. Karbohidrat ketika masuk ke dalam tubuh, akan diubah oleh hormon insulin menjadi lemak. Ini adalah tindakan alami tubuh untuk menetralisir kadar gula dalam darah untuk tetap normal (ingat, karbohidrat sama dengan gula di dalam tubuh kita). Nah, lemak hasil olahan karbohidrat ini, bersifat susah dibakar sebagai energy. Anda bisa bayangkan bahwa makin banyak karbohidrat yang Anda konsumsi, makin “melarlah” tubuh Anda. Selain itu, karbohidrat yang banyak, juga mengganggu metabolisme tubuh Anda yang berarti menurunkan daya tahan tubuh. Jadi dalam menu harian Anda, usahakan untuk mengurangi prosentase karbohidrat Anda. Makin berkurang, makin sehat.

Masih banyak lagi perlu diperhatikan untuk memiliki makanan yang sehat. Tapi dengan menerapkan ketujuh tips tadi, Anda akan mendapatkan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan Anda.

healindonesia.wordpress.com
Dipublikasi di Tips | Tag | 3 Komentar

KPPU Telisik Monopoli Gula

JAKARTA. Mahalnya harga gula rupanya membuat Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) gerah. Lembaga itu tengah menelusuri penyebab gejolak harga serta seretnya pasokan gula.

Direktur Komunikasi KPPU Ahmad Junaedi bilang dengan tata niaga gula seharusnya persoalan pasokan dan harga bisa dikendalikan. “Apalagi ada batas atas dan batas bawah baik harga di pasaran maupun untuk lelang,” tandasnya, kemarin (24/8).

Ia memaparkan, dari kajian awal KPPU ada tiga kemungkinan yang menyebabkan pasokan gula seret dan harga melambung. Ketiga faktor itu adalah adanya kesengajaan, kelemahan pengaturan suplai gula, atau penegakan aturan yang tidak tegas.

Indikasi monopoli

Pengusaha gula sendiri menuding harga gula melambung tinggi lantaran ada pihak-pihak tertentu yang memainkan harga gula. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansur menuding tujuh perusahaan perdagangan gula membentuk konsorsium untuk menguasai pasar gula di dalam negeri.

Tujuh perusahaan itu adalah PT BP, AGS, AJ, CGM, KGM, IM dan KA. Menurut Mansur, tujuh perusahaan ini menguasai stok gula sebanyak 90% dari total pasar. Yang jadi masalah, saat pasokan gula sedang seret seperti sekarang, “Mereka mengeluarkan gula ke pasar sedikit demi sedikit,” ucap Mansur.

Ketujuh perusahaan itu membeli gula secara ijon kepada produsen gula, yaitu PTPN. Pada saat membeli, harga gula masih Rp 6.300 per kg. Padahal saat ini harga lelang gula PTPN sudah mencapai Rp 8.461 per kg. “Mereka untung besar,” cetus Mansur.

Junaidi mengatakan jika KPPU menemukan adanya indikasi monopoli, maka KPPU akan meneruskan proses tersebut ke tahap pelaporan. Ia menegaskan masalah gula ini sudah mendapat status prioritas pengawasan di KPPU. Lembaga ini menargetkan pengkajian bisa rampung di akhir bulan ini.

Asnil Bambani Amri, Nadia Citra Surya KONTAN

Dipublikasi di Uncategorized | Tag | Meninggalkan komentar

Harga Gula Pasir Naik Makin Memberatkan Masyarakat; Capai Rp12.000/Kg

Kenaikan harga gula pasir di pasaran dalam dua hari terakhir ini di Kota Banda Aceh, dirasakan sudah memberatkan dan makin tak terjangkau oleh kalangan masyarakat dengan penghasilan pas-pasan.
Tingginya permintaan gula pasir pada awal-awal puasa Ramadhan 1430 Hijriah tahun ini untuk kebutuhan sehari-hari, juga ikut membuat harga naik. Sementara yang tersedia mulai menipis.

Berdasarkan pantauan Analisa di pasar Banda Aceh, harga gula pasir, Selasa (25/8) menembus kisaran harga Rp11 ribu per kilogram, bahkan ada yang dijual Rp12 ribu/kg di pedagang eceran. Sementara pekan lalu harga masih dijual Rp9.500/kg.

Menurut penuturan sejumlah pedagang di Pasar Peunayong, kenaikan terjadi akibat harga tebus dari distributor juga mulai naik dalam dua hari ini, terutama awal-awal Ramadhan. “Harga tebus gula hari ini (kemarin) naik lagi Rp10.000 atau menjadi Rp480.000 per sak (50 kg),” sebut seorang pedagang di Pasar Peunayong, Banda Aceh, Sulaiman.

Dengan harga tebus tersebut, pihaknya terpaksa harus menaikkan harga jual menjadi Rp11.000 per kilogram. Hampir mendekati gula kemasan yang dijual Rp12.000. Sementara gula Lampung, stok di pasar mulai langka. Harga tebus per saknya telah mencapai Rp520.000 per sak. Meroket tajam dibanding sebelum puasa kemarin yang dijual Rp470.000 per sak.

Meningkatnya harga gula membuat masyarakat merasa resah, tidak mampu memenuhinya selama bulan Ramadhan ini. Kaum ibu, terutama mereka dengan kemampuan ekonomi pas-pasan, mengaku uang belanjanya mulai terkuras hanya untuk membeli gula. “Susah sekarang. Mau buat teh, gula naik, kami takutnya naik lagi dari harga Rp11 ribu/kg saat ini,” keluh seorang ibu rumah tangga di Banda Aceh.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog NAD, Ir. Nasrun Rahmani mengatakan, naiknya harga gula karena harga tebus di pabrik PTPN yang memproduksi gula saat ini juga naik. Yaitu dari Rp6.800-Rp7.200/kg pada Juli lalu menjadi Rp8.600/kg saat ini. (mhd)

http://www.analisadaily.com
Dipublikasi di Uncategorized | Tag | 1 Komentar